Awal Mula LTB
Lembaga Tiga Beradik (LTB) didirikan pada tanggal 29 Januari 2007, di Kabupaten Merangin, Jambi. Berdirinya LTB berawal dari diskusi-diskusi dan pertemuan intensif oleh beberapa individu yang peduli dan prihatin terhadap minimnya akses, kontrol dan penghargaan terhadap lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam serta konflik-konflik tenurial atas keserakahan dari koorporasi dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat kecil.
Banyaknya pengerusakan lingkungan yang disebabkan oleh Industri-industri monokultur seperti penggundulan dan alih fungsi kawasan hutan telah menyebabkan bencana ekologis dan menyingkirkan masyarakat tempatan dari sumber-sumber kehidupannya, misalnya tanah, air, flora-fauna, mineral, energi, organisme kehidupan, dan perubahan iklim. Masyarakat tidak lagi bisa memungut hasil hutan seperti rotan, damar, kayu, bahkan berbagai jenis tanaman obat yang penting bagi keberlanjutan hidup. Ketika Industri ekstraktif diberi peluang untuk menguasai dan mengeksploitasi hutan, disisi yang lain masyarakat tampatan mengalami pembatasan akses dan kontrol dalam pengelolaan sumberdaya alam.
Oleh karena itu, dalam pandangan LTB, minimnya akses, kontrol dan penghargaan terhadap masyarakat, lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam bukanlah semata-mata persoalan wilayah kelola dan wilayah kawasan saja. Adat dan kebiasaan yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang kemudian seakan-akan menempatkan masyarakat tempatan sebagai subjek yang “bermasalah”. Lebih dari itu, persoalan ini telah terstruktur dalam kerangka kebijakan politik, ekonomi dan sosial negara. Pada sektor sosial, ekonomi maupun partisipasi terhadap pengelolaan sumberdaya alam, yang menafikan elemen penting dalam sistem tata kelola dan pengelolaam SDA.
LTB kemudian menilai penting untuk membangun sebuah organisasi yang serius dan fokus bekerja untuk mendorong dan membangun kesadaran masyarakat dalam memperjuangkan hak dan kedaulatannya atas sumberdaya alam. Minimnya akses informasi dan data tentang kondisi masyarakat pada konteks pengelolaan SDA di Jambi serta masih terbatasnya kampanye-kampanye yang mengangkat isu tersebut, mendorong LTB untuk melakukan aktivitas utama organisasi dalam bentuk Riset, Edukasi, Penguatan Organisasi, Pemberdayaan masyarakat dan Kampanye.