Perjalanan panjang produk kopi robusta merangin sejak pra kemerdekaan, dan kita sadari dia bukanlah komoditas primadona bagi banyak pihak khususnya di Provinsi Jambi. Namun bagi masyarakat huluan jambi di Kabupaten Merangin, kopi robusta yang awalnya mereka kenal dengan sebutan kopi Nadu merupakan salah satu penopang ekonomi yang bisa diandalkan ditengah hantaman gelombang ekonomi yang kian hari semakin menggerogoti sendi kehidupan masyarakat, begitupun pun halnya sejak serangan Covid-19, masyarakat petani kopi huluan jambi masih bisa bertahan, karena selain kopi mereka juga diperkaya oleh tanaman pangan lainnya.
Namun hari ini mereka patut berbangga hati karena salah satu komoditas yang tumbuh dari akar rumput sudah dua kali meraih gelar kopi terbaik tingkat nasional, artinya petani kopi merangin sudah berkontribusi besar terhadap nama baik Bumi Tali Undang Tambng Teliti di level Nasional bahkan Internasional.
Kabar baik berikutnya adalah, tepat pada tanggal 18 februari 2020 komoditas yang saat ini sudah menjadi primadona bagi banyak pihak di anugerahi Sertifikat Indikasi Geografis oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nama Kopi Robusta Sumatera Merangin. Kerja serius Pemerintah Daerah, Balitbang, petani kopi (MPIG) dan Lembaga Tiga Beradik dalam penyusunan dokumen Indikasi Geografis hingga sertifikasi memang sudah final.
Kedepan tentu ini menjadi tugas seluruh elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Masurai Sungai Tenang Jangkat (MS'J). Selain itu tentunya menjadi tugas semua pihak baik Pemerintah, NGO maupun kelompok lainnya untuk terus bergandengan tangan dalam mewujudkan masyarakat sejahtera alam lestari.
Dengan terbitnya sertifikat indikasi geografis Kopi Robusta Sumatera Merangin dengan cakupan wilayah terdiri dari 3 Kecamatan ; Lembah Masurai, Jangkat dan Jangkat Timur semoga dapat mendongkrak perekonomian petani dan daerah.
