WHAT WE DO ?

Kami yakin bahwa perlindungan lingkungan hidup tidaklah cukup dengan disuarakan saja, namun diperlukan tindankan nyata dari semua unsur staek-holder di tingkat daerah maupun di tingkatan pemerintahan pusat.

Kami tidak bisa melakukannya sendiri, kami butuh dukungan anda, saran, kritik serta aksi anda, untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik.

CONTACT INFO
  • Address: Jl. M. Saidi Sei Ilir, Ps. Bangko, Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi 37311
  • Phone: (0746) 322975
  • Email: office@ltb.or.id

PLTU Semaran Sarolangun Beri Dampak Buruk Lingkungan

Siaran Pers JERNIH.ID 25 September 2021

Hardi Yuda Direktur Lembaga Tiga Beradik mengatakan, PLTU Semaran Kabupaten Sarolangun berdampak kepada memburuknya situasi lingkungan dan kesehatan warga. Menurutnya, sejak tahun 2012, PLTU Samaran tepatnya di Kecamatan Pauh dengan daya 2x7 MW. Selain itu dalam proses konstruksi di bangun PLTU Jambi 1, sementara PLTU Jambi 2 dalam tahap perencanaan dengan daya masing-masing 300x2 MW.

Jika agenda ini terus berlangsung dipastikan dikatakan Yuda, maka akan dampak buruk, seperti berkurang bahkan hilangnya ruang hidup bagi masyarakat, kemiskinan jangka panjang. Seterusnya membuat buruknya situasi lingkungan maupun kesehatan dan konflik horizontal. "Kami meyakini dampak PLTU batu bara relatif sama di setiap wilayah yang ada di Sumatera. Apalagi ini PLTU mulut tambang batu bara," tegasnya.

Pernyataan Yuda yang juga Dewan Daerah Walhi Jambi disambut Gubernur Provinsi Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H. Al Haris menyatakan Pemerintah Provinsi Jambi tidak akan mengakomodir  dan melanjutkan agenda pembangunan PLTU 1 dan PLTU Jambi 2. "Kita akan fokuskan kepada energi terbarukan," ungkap Al Haris pada moment panggung rakyat yang diselenggarakan oleh Gerakan Suara Tuntutan Rakyat (Gestur), Kamis (23/9/2021). Pernyataan Al Haris lansung diapreseasi peserta acara yang dimotori oleh aktivis pejuang agraria, petani, buruh, aktivis lingkungan, hingga kalangan mahasiswa dari berbagai organisasi jelang peringatan Hari Tani Nasonal (HTN).

Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 26 persen pada tahun 2020 dan 29 persen pada tahun 2030. Sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah disepakati. Selain itu kita memiliki target untuk emisi karbon yang harus diturunkan berdasarkan konvensi perubahan iklim yang telah kita ratifikasi, yaitu 29 persen pada 2030 dan 41 persen dengan dukungan kerja sama teknik dari luar negeri. Berdasarkan konvensi perubahan iklim kita memiliki kewajiban untuk penurunan emisi karbon di sektor kehutanan 17,2 persen, sektor energi 11 persen, dan sektor limbah 0,32 persen, serta sektor pertanian 0,13 persen, serta sektor industri dan transportasi sebesar 0,11 persen.

Kabar baiknya, Presiden Cina berjanji tidak akan membangun PLTU batu bara baru di luar negeri. Presiden Xi Jinping menyampaikan komitmen tersebut dalam debat umum sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada 21 September 2022. Ia menyatakan bahwa Cina akan berusaha untuk mencapai puncak emisi karbondioksida, yang dilepaskan sebelum tahun 2030 dan mencapai karbon netral sebelum tahun 2060, dengan cara meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya. Dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon, serta tidak akan membangun proyek PLTU batu bara baru diluar negeri.

Pernyataan tersebut  harus segera diterapkan dengan Mengevaluasi Proyek PLTU Batu Bara. Saat ini yang sudah beroperasi di Sumatera ada 33 pembangkit dengan kapasitas sebesar 3.566,5 MW, dan 16 pembangkit sebesar 4.450 MW yang sedang direncanakan RUPTL 2020-2029. Dari data tersebut, Cina mendominasi sebagai aktor utama pendana di balik PLTU tersebut. Beberapa contoh nyata keberadaan PLTU batu bara yang sudah memberikan dampak buruk terhadap lingkungan yaitu Nagan Raya di Aceh, Teluk Sepang di Bengkulu, Pangkalan Susu di Sumatera Utara dan sedang tahap konstruksi yaitu PLTU Sumsel 1 di Sumatera Selatan

Baca Juga : MANDAT GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAMBI 2020


Tags: Lingkungan Gender Cerita Desa Jurnalisme Warga Siaran Pers Kertas Posisi Opini